REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tokoh pendiri Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
(ICMI), Ahmad Watik Pratiknya dilaporkan meninggal di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (19/2). Ia berpulang dalam usia 68 tahun.
Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie terkejut mendengar kabar duka tersebut. Ia mengaku belum mendapat kabar perihal meninggalnya Ahmad Watik Pratiknya dari keluarga atau rekan-rekannya di ICMI. (Ahmad Watik Pratiknya Sosok yang Santun).
Namun, Jimly, atas nama keluarga besar ICMI, tetap mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga Ahmad Watik. “Kami keluarga besar ICMI benar-benar merasa kehilangan. Kami mendoakan semoga arwah almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah,” katanya ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (19/2).
Jimly mengatakan, Ahmad Watik merupakan tokoh yang berjasa dalam membidani lahirnya ICMI. “Beliau adalah salah satu pendiri,” katanya.
Ahmad Watik Pratiknya lahir pada 8 Februari 1948. Selain menjadi tokoh yang merintis berdirinya ICMI, almarhum juga pernah menjadi anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.