Rabu 24 Feb 2016 05:32 WIB

Kondom dan Buku Harian Tentang Tuhan

Rep: c21/ Red: Esthi Maharani
Suasana kawasan Kalijodo tampak sepi, Jakarta, Selasa (23/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana kawasan Kalijodo tampak sepi, Jakarta, Selasa (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu tempat protitusi di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara porak poranda. Bangunan berlantai tiga dengan lima kamar itu dipenuhi dengan pakaian dan kondom. Republika pun menyusuri beberapa bagian dari bangunan itu. Terlihat banyak jejak aktivitas di masa lalu ketika bangunan masih berdiri dengan kokoh.

Kamar 3x4 meter menjadi saksi para perempuan memadu kasih dengan laki-laki hidung belang. Tak sedikit pula ada catatan-catatan kecil yang memberikan gambaran aktivitas masa lalu.

Dari catatan itu, Republika sedikit tahu berapa banyak lelaki hidung belang yang harus dilayani setiap hari. Satu orang, dua orang, tiga orang, empat orang, lima orang, bahkan enam orang setiap hari. Di sana juga tertulis jam kerja para PSK yakni 16 jam.

Hmmm... 16 jam untuk hampir sepuluh pelanggan!

Republika juga menemukan nama-nama pelanggan yang tertera dengan jelas di salah satu sudut ruangan. Beberapa bahkan sudah jadi langganan.

Di tengah bau menyengat, bangunan yang porak poranda, pil kb, dan kondom yang berserakan, terselip buku milik salah satu pekerja seks komersial (PSK) berjudul 'Sebuah Penyesalan'

Yang menarik perhatian malam itu adalah buku harian milik seorang PSK. Republika mengambil salah satu buku harian yang ada di lantai. Buku itu milik perempuan, sebut saja Salsa. Dalam biodata yang tertera di buku itu, Salsa diketahui baru berusia 25 tahun.

Banyak hal yang diungkapkan Salsa. Misalnya hal-hal yang disukai perempuan seusianya. Termasuk tentang sosok lelaki idaman.

"Baik perhatian dan menerima apa adanya," tulis Salsa.

Dalam buku itu, Salsa sadar berada dalam lingkungan prostitusi. Meski begitu, ia merasa Tuhan selalu menyertainya dan yakin suatu saat Tuhan memberikannya kebahagiaan.

"Tuhan sampai kapan semuanya akan berakhir di saat aku ingin" tulis Salsa.

Malam di Kalijodo kali ini sedikit berbeda. Kalijodo telah sepi. Kalijodo hanya dipenuhi pengepul barang bekas. Mereka datang untuk mengambil sisa barang berharga yang ditinggalkan para penghuninya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement