REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui banyaknya kritik menyusul rencananya menertibkan kawasan Kalijodo. Salah satu yang menuntut adalah warga Kalijodo yang kehilangan mata pencaharian.
Basuki atau biasa disapa Ahok menegaskan tidak bisa serta merta menjadikan pekerjaan sebagai alasan warga Kalijodo tetap tinggal. Menurutnya, kehadiran warga Kalijodo sudah melanggar aturan. Sehingga ia merasa sah saja jika dilakukan penertiban.
"Ya saya tidak bisa membiarkan alasan untuk kerja lalu untuk melanggar aturan," katanya kepasa wartawan di Balai Kota, Rabu (24/2).
Mantan Bupati Belitung Timur tersebut bahkan mengibaratkan penjual narkoba sebagai pekerjaan yang menjanjikan penghasilan tinggi. Menurutnya, uang dari penjualan narkoba bisa digunakan untuk membantu orang lain. Namun ia sadar penjualan narkoba melanggar aturan. Sehingga ia tak akan melakukannya.
"Kalau begitu kita jual narkoba saja. Toh kalau saya jual narkoba, saya bisa bantu puluhan ribu orang, saya baik hati. Boleh enggak saya jual narkoba supaya saya bisa bantu 10 ribu-20 ribu orang kerja sama saya? Tidak boleh," tegasnya.