REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan pada Rabu (24/2) mengatakan Brasil melakukan upaya bagus dalam menanggulangi virus Zika dan memastikan bahwa Olimpiade di negara itu pada Agustus aman bagi atlet dan pengunjung.
Chan mengatakan pemerintah Brasil melakukan semua upaya dalam menggerakkan masyarakat guna memerangi nyamuk Aedes, yang menularkan virus Zika, yang menyebar dengan cepat di negara Amerika sejak tahun lalu.
"Saya ingin meyakinkan Anda bahwa pemerintah Brasil bekerja sangat saksama dengan gerakan Olimpiade internasional, dengan panitia setempat, didukung WHO, untuk memastikan bahwa kami memiliki rencana kerja sangat baik dalam memberantas nyamuk itu dan memastikan bahwa yang datang ke sini -baik sebagai pengunjung maupun atlet- akan mendapatkan perlindungan maksimal," kata Chan.
"Saya yakin pemerintah Brasil bisa melakukannya," kata Chan kepada wartawan setelah bertemu dengan Presiden Brasil Dilma Rousseff.
Virus Zika di Brasil telah dikaitkan dengan lonjakan kelahiran bayi dengan kepala berukuran kecil abnormal, suatu kondisi yang dikenal sebagai microcephaly, dan gangguan neurologis lainnya.
Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi dan terduga mikrosefali telah meningkat menjadi 4.690 dari 4.443 kasus pada sepekan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, jumlah kasus yang terkonfirmasi naik menjadi 583 dari 508 kasus sepekan sebelumnya.
Brazil menganggap sebagian besar kasus microcephaly berkaitan dengan Zika, meskipun hubungan antara virus itu dan cacat lahir belum dipastikan secara ilmiah. WHO menyatakan wabah Zika, yang telah menyebar ke lebih dari 30 negara, sebagai keadaan darurat kesehatan internasional pada 1 Februari.
Otoritas Brasil berupaya lima bulan dari sekarang untuk mencegah penyebaran wabah Zika yang mengancam membuat para pengunjung enggan datang ke Olimpiade di Rio de Janeiro.
Dengan tidak adanya obat atau vaksin untuk Zika, satu-satunya cara untuk mengatasi virus tersebut saat ini adalah dengan mengurangi populasi nyamuk Aedes yang juga membawa virus demam berdarah dan chikungunya.
Chan mengatakan Brasil telah sangat transparan dalam berbagi informasi tentang virus Zika dengan seluruh dunia. Dia juga menilai Brasil telah mengambil peran kepemimpinan dalam berkolaborasi dengan negara-negara lain dalam penelitian dan pengembangan alat diagnostik dan vaksin.