Rabu 24 Feb 2016 23:45 WIB

Garuda Indonesia Tanggapi Keluhan Menteri Marwan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Antara
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Garuda Indonesia memberi penjelasan kronologis terkait tertinggalnya penumpang VIP Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal Marwan Jafar. VP Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar menjelaskan saat itu sesuai dengan data pembukuan dan informasi penumpang VIP, terdaftar pada GA204 CGK-JOG pukul 08.05 WIB.

“Sampai  panggilan terakhir terhadap penumpang Pkl 08.00 penumpang VIP tersebut belum diketahui posisinya,” katanya, Rabu (24/2).

Benny mengatakan pada pukul 08.00 WIB, Petugas harus melakukan boarding gate dan pengecekan kembali terhadap Check in Counter Premium maupun area check in di Terminal 2F. Saat itu masih belum ada berita keberadaan penumpang VIP tersebut. Sementara penumpang yang lain sudah berada di dalam pesawat sehingga harua sdh berangkat terbang.

“Penerbangan GA204 CGK-JOG diberangkatkan sesuai jadwal keberangkatan pukul 08.05 WIB. Saat itu baru diketahui penumpang VIP tersebut baru tiba di Terminal VIP Room Terminal 1,” tambah Benny.

Untuk mengakomodir penumpang VIP tersebut, Benny menambahkan, Garuda  melakukan pengalihan pada penerbangan selanjutnya yakni GA206 pukul 10.05 WIB dengan menggunakan pesawat pengganti. Pada saat persiapan pesawat GA206 dengan registrasi PKGEH ditemukan gangguan teknis di bagian pintu depan dan  memerlukan waktu perbaikan yang cukup lama sehingga diputuskan  melakukan pergantian pesawat dengan menggunakan regristrasi PKGFO.

Proses pergantian pesawat memerlukan waktu untuk  memindahkan penumpang, bagasi, kargo, catering serta kebutuhan lainnya dari pesawat PKGEH ke sehingga pesawat mengalami delay sekitar 1 jam dan pesawat akhirnya baru dapat berangkat  pukul 11.05 WIB.

Benny menyatakan Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya dimana keterlambatan tersebut disebabkan gangguan teknis yang baru diketahui menjelang keberangkatan. Ia juga mengatakan Garuda Indonesia senantiasa menjalankan "delay management" yang telah diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement