Jumat 26 Feb 2016 02:22 WIB

Peran Mahasiswa dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme

Rep: Fuji E Permana/ Red: Winda Destiana Putri
Radikalisme(ilustrasi)
Foto: punkway.net
Radikalisme(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Radikalisme yang saat ini menjadi polemik dinilai sebagai ancama nyata bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Peran mahasiswa dinilai sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme.

"Peran mahasiswa sangat penting sebab masyarakat menilai mahasiswa sebagai kaum intelektual dan contoh bagi masyarakat," kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Ciamis, Koko Komarudin kepada Republika setelah seminar dan sosialisasi anti radikalisme dan terorisme di Institut Agama Islam (IAI) Darusalam Kabupaten Ciamis, Kamis (25/2).

Koko mengatakan, bahkan masyarakat bisa jadi lebih percaya terhadap mahasiswa daripada aparat. Maka, sikap dan perilaku mahasiswa pun sangat penting.

Selain itu, mahasiswa juga merupakan agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa. Maka, penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih tentang ilmu agama. Supaya mahasiswa juga bisa membantu mewujudkan kerukunan umat beragama.

Presiden Mahasiswa IAI Darusalam, Muhamad Abdul Jabbar menjelaskan, paham-paham radikalisme dan terorisme susah dicegah atau dihentikan. Maka, untuk mengatasinya harus secara bersama-sama mencegah munculnya paham tersebut.

 

Muhamad mengungkapkan, dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme, peran mahasiswa pun sangat penting. Sebab, mahasiswa juga bisa menangkal gejala radikalisme dan terorisme.

Paham radikal sendiri, dikatakan Muhamad, mudah menyebar kepada kalangan yang tingkat pemahamannya rendah. Maka, mahasiswa sebagai agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa harus memiliki pemahaman yang lebih. Tujuannya agar mahasiswa tidak mudah disusupi pemahaman yang menyimpang.

Melalui sosialisasi dan seminar anti radikalisme dan terorisme, setidaknya mahasiswa bisa lebih tahu apa itu radikalisme. Sebab, mereka yang memegang paham radikalisme sering kali tidak menyadari dampak dari perbuatannya.

"Dengan menambah wawasan dan pengetahuan tentang paham radikalisme nanti mahasiswa bisa menangkal paham tersebut bila sewaktu-waktu muncul," kata Muhamad.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement