Jumat 26 Feb 2016 00:52 WIB

Emron: Permintaan Majelis Islah oleh SDA Sulit Terwujud

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
(Dari kiri)Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi,Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Sekjen PPP Romahurmuziy saat menghadiri pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
(Dari kiri)Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi,Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Sekjen PPP Romahurmuziy saat menghadiri pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PPP Muktamar Bandung, Emron Pangkapi menilai permintaan Ketua Umum Suryadharma Ali untuk membentuk majelis islah PPP sulit terwujud.

Sebab, perintah SDA untuk membentuk majelis islah dari kedua kubu, tidak mengakomodir hasil Mukernas yang baru saja ditetapkan di Ancol, Jakarta, Kamis (25/2).

"Mukernas tidak ada sedikitpun merekomendasikan itu, Mukernas meyakini PPP utuh dan hanya satu, tidak mengenal ada PPP Surabaya atau Jakarta," kata Emron setelah menemui utusan SDA, Epiyardi Asda.

Emron mengatakan, apalagi permintaan membentuk majelis islah itu dilakukan dengan komando SDA dari balik tahanan yang tentu menyulitkan.

"Sekarang bagaimana mengirimkan nama (perwakilan majelis islah), kalau nama kita tidak ada di (Rutan) Guntur, tidak akan bisa (masuk), bagaimana berdiskusi dengan SDA," tegasnya.

Oleh karenanya, hasil Mukernas IV hari ini mengukuhkan dirinya untuk menjalankan tugas ketua umum selama SDA berhalangan tetap.

Sehingga, keputusan Mukernas tersebut menyepakati dirinya menjalankan tugas guna persiapan menuju Muktamar yang akan digelar selambat-lambatnya April mendatang.

"Tadi hasil Mukernas telah menetapkan Emron jadi plt Ketum, maka seluruh surat keluar dan kedalam serta memutar roda organisasi dipimpin Emron," jelasnya.

Sementara, terkait surat yang ditandatangani SDA terkait majelis islah, Emron mengatakan akan tetap mempelajarinya meski dinilai sulit mengakomodirnya.

"Surat itu akan kita agendakan sebagai surat masuk, (kalau majelis islah) kita pelajari semua karena kita memang ingin islah," ujarnya.

Diketahui, utusan dari Ketua Umum PPP Hasil Muktamar Bandung Suryadharma Ali yang diwakili Epiyardi Asda dan Jafar Alkatiri hadir setelah Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV PPP resmi ditutup.

Kedatangan keduanya untuk menyampaikan pesan sekaligus surat dari Suryadharma Ali yang meminta membentuk majelis islah PPP dari dua kepengurusan di bawah komando SDA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement