REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Amerika Serikat dan Cina memperkenalkan rancangan resolusi sanksi terhadap Korea Utara (Korut). Rancangan tersebut disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB sebagai respons uji coba peluncuran nuklir terbaru Korut.
Utusan AS untuk PBB Samantha Power mengatakan, draft tersebut pertama kalinya akan membuat negara-negara anggota PBB melakukan inspeksi wajib semua kargo yang melewati wilayah mereka ke atau dari Korut. Ia menganggap hal ini akan singnifikan meningkatkan tekanan pada Pyongyang. "Ini adalah kemajuan besar dan akan ada kelanjutannya ke depan. Ini terobosan baru," katanya sebelum menuju ke pertemuan tertutup.
Draft tersebut akan diberikan ke semua 15 anggota dewan. Dewan ini diharapkan melakukan pengambilan suara pada akhir pekan.
Draft merupakan hasil kesepakatan antara AS dan Cina yang merupakan sekutu utama Korut. Cina menjadi sekutu Korut di Perang Korea 1950-1953 dan juga mitra dagang terbesar negara isolasi tersebut. Meskipun, hubungan keduanya semakin kritis lantaran program nuklir dan rudal Korut.
"Kami tidak setuju untuk setiap pengujian nuklir dan pengujian teknologi peluncuran rudal balistik dan kami berharap resolusi ini akan membantu mencegah peristiwa alam lebih lanjut," ujar Duta Besar Cina Liu Jieyi.
Baca juga, Korut Umumkan Rencana Peluncuran Roket.