REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah Majlis Ulama Indonesia (MUI) KH. Cholil Nafis mengatakan, MUI mempunyai harapan lebih terhadap penutupan tempat prostitusi di Indonesia. Ia berharap, penutupan prostitusi tidak hanya dilakukan di Kalijodo, tapi juga di daerah lainnya.
"Kami berharap bukan hanya di Kalijodo saja tetapi di semua tingkatan pelacuran," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (29/2)Terkait penutupan tempat pelacuran, kata dia, MUI selalu menyerukannya dan sangat setuju saat pemerintah ingin menutup tempat prostitusi Kalijido di Jakarta Utara. "Berkenaan pemberantasan pelacur kami sangat setuju dan itu yang diserukan kami," ucapnya.
Selain itu, Kiai Cholil juga berharap agar aparat pemerintah juga melakukan pendekatan lunak ke penduduk setempat, serta melakukan pembinaan di bidang ekonomi. Hal ini melihat banyaknya perempuan yang terjun ke dunia hitam tersebut lantaran masalah ekonomi.
Pada pagi tadi, dilaporkan aparat Polda Metro Jaya tengah melakukan penggusuran tempat Prostitusi Kalijodo. Sebanyak 5.000 personnel gabungan dari Polda, Kodam Jaya, dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta diterjunkan untuk menertibkan bangunan lokalisasi tersebut.