Selasa 01 Mar 2016 23:02 WIB

Pengamat: Memimpin Jakarta Butuh Pendekatan Humanis

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Petugas memasang plang pemberitahuan penataan RTH saat pembongkaran kawasan Kalijodo, Jakarta, Senin (29/2). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas memasang plang pemberitahuan penataan RTH saat pembongkaran kawasan Kalijodo, Jakarta, Senin (29/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyikapi mulai panasnya Pilkada gubernur DKI Jakarta yang akan digelar 2017 mendatang, pengamat politik Heri Budianto menilai sosok pemimpin Jakarta bukan hanya dibutuhkan karakter yng tegas dan berani. Namun, Jakarta juga membutuhkan sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat dan lebih mengedepankan cara-cara humanis.

"Keberanian pemimpin DKI Jakarta itu mutlak. Tapi tak hanya berani dan tegas, (memimpin Jakarta) juga harus memiliki pendekatan kerakyatan dan humanis," ujarnya. Ia tidak menampik keberanian merupakan hal terpenting yang harus dimiliki memimpin ibukota dengan berbagai problematikanya.

Menurut Heri, keberanian tetap penting, karena sebagai ibu kota negara, kata dia, Jakarta itu menyimpan kompleksitas persoalan sendiri yang tidak dimiliki kota-kota lain di Indonesia. Walaupun dalam berbagai hasil survei elektabilitas dan popularitas Ahok, dalam posisi tertinggi, tapi karakter berani itu ia bisa lihat dari berapa kandidat pesaing Ahok.

Karena itu, Ahok juga belum menjadi jaminan untuk menang. Ia menilai Adhyaksa Dault memiliki modal yang sama untuk maju sebagai kandidat calon gubernur DKI Jakarta 2017. Apalagi modal yang telah dimiliki oleh Adhyaksa adalah pengalamannya sebagai mantan menteri dan pemimpin KNPI.

Terkait survei-survei yang memposisikan Ahok selalu ungguk ini, menurut dia tidak  menjad patokan. Karena tidak jauh berbeda dengan pengalaman yang pernah terjadi pada sosok Foke. "Saat itu Foke memenangkan survei di hampir seluruh lembaga survei. Tapi kenyataannya Jokowi-Ahok justru bisa menjadi gubernur. Artinya, peluang itu masih ada," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement