REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, Jabar, merangkak naik. Saat ini, harganya mencapai Rp 42 ribu per kilogram. Kenaikannya sangat tajam. Sebab, sebelumnya harga komoditi ini di kisaran Rp 18-20 ribu per kilogram.
Rosmilah (46 tahun), pedagang warung nasi di Jl Raya Campaka-Cibatu, mengatakan, saat ini harga cabai merah semakin mencekik konsumen. Pedagang kecil, tambah bingung saja dengan kondisi seperti ini. Sebab, jika tak dibeli butuh untuk bumbu masakan. Kalau dibeli, harganya selangit.
"Buat kami pedagang makanan kecil, kenaikan cabai merah ini sangat memberatkan," ujarnya, kepada Republika.co.id, Kamis (3/3).
Menurutnya, dalam sehari ia membutuhkan cabai merah dua kilogram. Cabai itu, untuk membuat bumbu. Seperti, bumbu rendang, balado jengkol, ataupun buat sambal. Tetapi, dengan kenaikan ini kebutuhan cabai ini harus dikurangi. Paling juga, kemampuan membelinya hanya sekilogram. Itupun, harus dicukupkan untuk kebutuhan dua hari.
"Akibat pengurangan ini, warna masakan jadi kurang menarik. Sehingga, banyak pelanggan yang protes," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Leuwi Panjang Purwakarta, Yani Swakotama, mengatakan, kenaikan ini disebabkan cuaca yang buruk. Saat ini, curah hujan sangat tinggi. Sehingga, banyak petani cabai yang gagal panen. Dengan kondisi ini, stok cabai di tingkat petaninya berkurang.
Baca juga, Harga Bawang dan Cabai di Bandar Lampung Naik.
Kenaikan harga di musim penghujan ini, tak hanya terjadi pada cabai merah saja. Melainkan, komoditi lainnya juga sama. Seperti, bawang merah, tomat, kentang, wortel, serta kangkung.