REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Golkar Ahmadi Noor Supit berharap Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas). Karena menurutnya jika menyelenggarakan Munas Luar Biasa (Munaslub), maka akan ada perlakuan yang tidak adil.
"Biar bagaimana pun Bali itu pernah melaksanakan Rapimnas. Yang menyepakati akan ada Munaslub. Yang menjadi persoalannya ini apakah Munaslub apa Munas," katanya, di Gedung DPR, Kamis (3/3).
Supit mengatakan jika yang digelar Munaslub maka akan didominasi pihak Munas Bali. Karena Munas Bali yang sudah diakui pemerintah Bali di walaupun belum ada pengakuan administratif.
"Atau tetap sesuai keputusannya yaitu Riau. Kenapa Riau karena waktu itu belum ada yang ingkrah,"katanya.
Oleh karena itu, tambahnya hal inilah yang masih diperbincangkan di internal partai. Karena konsekuensinya jelas, lanjut Supit, jika yang dilaksanakan Munaslub Ketua Umum Munas Bali Aburizal Bakrie akan lebih berkuasa untuk menentukan siapa saja yang akan menjadi pengurus partai selanjutnya.
"Kalau Munas harus berkompromi dengan Pak Agung dengan yang lainnya," tambah Supit.
Ia berharap Aburizal Bakrie menggelar Munas agar semua pihak dapat diperlakukan sama. Supit khawatir jika yang digelar Munaslub akan ada protes dari pihak Munas Ancol karena keterlibatan dan posisinya kurang kuat.
"Bisa saja membuat partai baru atau membuat permasalah yang sama untuk partai," katanya.