REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sektor pertanian di Kabupaten Bandung dinilai harus menjadi perhatian pemuda. Pertanian berpotensi dikembangkan karena merupakan bagian dari karakter Indonesia sebagai negara agraris.
Tokoh Pemuda Kabupaten Bandung Egi Maya Kurnia menjelaskan, lahan pertanian di Kabupaten Bandung memiliki potensi yang signifikan untuk menyejahterakan masyarakat jika dikembangkan dengan maksimal.
Sayangnya, ia mengakui, masih banyak instansi yang mengabaikan sektor pertanian Kabupaten Bandung. Seperti sulitnya memperoleh permodalan dari perbankan, dan sedikitnya pemuda yang ingin menjadi petani. Padahal, sektor pertanian di kabupaten ini sangat potensial sehingga pemuda tidak boleh malu menjadi petani.
"Perbankan jarang ada yang mau kasih kredit untuk petani. Dan oleh pemuda, profesi petani ini kurang begitu disukai. Padahal kalau dikelola secara profesional, itu bisa. Dan kita mampu. Jadi jangan malu," tutur dia, Jumat (4/3).
Menurut dia, salah satu sektor pertanian di Kabupaten Bandung yang potensial itu kopi. Dia memisalkan, banyak petani kopi di Pengalengan bisa mendapat bayaran dengan jumlah di atas upah minimum kabupaten (UMK). "Jadi pertanian itu harus menjadi nomor satu, karena ini adalah karakter budaya di negeri kita," ujar pria yang sedang mengikuti proses pencalonan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bandung ini.
Dalam kondisi ini, ia mengakui, masih banyak pemuda yang menganggur di Kabupaten Bandung. Karena itu, bagi dia, perlu ada kemandiran pada diri pemuda agar memiliki daya saing di dunia pekerjaan.
Pemuda harus memiliki karakter kewirausahaan agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Jika demikian, pengangguran tentu akan berkurang. "Terutama membangun UKM (Unit Kecil Menengah. Menciptakan usaha-usaha baru itu penting, banyak potensi usaha yg bisa dibangun di Kabupaten Bandung, jadi kita harus dorong ini," kata dia.