REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Dua wartawan Turki yang baru saja dibebaskan dari penjara akan kembali ditangkap. Media pro-pemerintah Turki, menyebutkan, media besar yang kritis juga akan dibungkam oleh pemerintah. Sementara sumber terpercaya mengklaim bahwa pengawas sudah ditunjuk untuk mengambil alih grup media.
Kolumnis Abdurrahman Dilipak dari media pro-pemerintah Harian Yeni Akit, dalam kolom yang ditulisnya Kamis (3/3) berpendapat, wartawan Cumhuriyet Can Dundar dan Erdem Gül dapat kembali ditangkap setiap saat. "Pelepasan Can Dundar dan rekannya dari penjara mungkin menjadi awal dari seri baru yang tidak menyenangkan untuk mereka. Mereka mungkin akan ditangkap lagi. Mereka mungkin menghadapi tuduhan penyebar informasi baru dan dokumen," tulis Dilipak dilansir dari Cihan.com, Sabtu (5/3).
Kolumnis Daily Star Cem Küçük, yang dikenal karena ancaman terbuka kepada raja media dan wartawan kritis terhadap pemerintah, juga menyuarakan klaim serupa pada Selasa (1/3) lalu. Dia beralasan Dündar akan berhadapan dengan dakwaan baru dan lebih solid.
Editor Cumhuriyet, Dündar dan perwakilan koran Ankara, Erdem Gül ditangkap pada November lalu atas tuduhan keanggotaan dalam organisasi teroris, spionase dan mengungkapkan dokumen rahasia. Mereka dibebaskan setelah putusan Mahkamah Konstitusi pekan lalu yang mengatakan hukuman penjara mereka sesuai pelanggaran hak-haknya.
Presiden Erdogan, Ahad (28/2) lalu secara terbuka mengatakan ia tidak mematuhi atau menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa memenjarakan wartawan sesuai dengan pelanggaran hak-hak mereka. "Mahkamah Konstitusi mungkin telah mencapai vonis tersebut. Saya akan tinggal diam. Saya tidak dalam posisi untuk menerimanya," kata Erdogan kepada wartawan sebelum berangkat untuk kunjungan ke beberapa negara Afrika Barat. "Saya tidak menaatinya, tidak juga menghormatinya," ujar Erdogan.
Dündar dan Gül ditangkap atas tuduhan spionase dan membantu organisasi teroris setelah mempublikasikan rekaman video yang dimaksudkan untuk menunjukkan Organisasi Turki National Intelligence (MIT) membantu mengirim senjata ke Suriah ketika mereka dicegat pada 2014 oleh pasukan gendarmerie. Penangkapan kedunya mengundang kecaman internasional dan menghidupkan kembali kekhawatiran tentang kebebasan media di Turki.
Erdogan, bersumpah bahwa Dündar dan korannya akan membayar 'harga yang berat' atas laporaan kejadian tersebut. "Saya tidak akan membiarkan dia pergi (tanpa dihukum, Red)," ujarnya pada November lalu.