REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Salah satu media yang kritis pada pemerintah Turki, Harian Zaman, akan disita oleh pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Kolumnis Daily Star, Cem Küçük mengatakan, menurut informasi yang ia peroleh, Feza Media Group, yang juga termasuk Zaman Gazetesi, akan disita oleh pemerintah.
Dilansir dari Cihan.com pada Sabtu (5/3), salah satu sumber terpercaya di Twitter, Fuat Avni menyebutkan bahwa Presiden Erdogan, tidak memiliki toleransi untuk setiap kelompok media yang akan mengkritik rencananya untuk pergantian presiden. Dia telah memerintahkan penyitaan harian Zaman Gazetesi, koran dengan oplah terbesar di Turki yang berada di bawah Feza Media Group.
Avni menyebut Presiden Erdogan akan balas dendam atas putusan Mahkamah Konstitusi yang mendukung pelepasan dua wartawan Turki, Can Dündar dan Erdem Gül. "Perintah untuk merebut Zaman Gazetesi telah disampaikan ke orang kepercayaannya di pengadilan," kata Avni.
Melalui akun Twitter-nya, Avni menyatakan bahwa setiap perlawanan terhadap perampasan Zaman dan grup medianya akan ditekan secara brutal oleh polisi. Presiden Erdogan secara terbuka mengatakan tidak mematuhi atau menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi. "Saya tidak mentaatinya juga tidak saya menghormatinya," katanya.
(Baca Juga: Dua Wartawan Turki Pengeritik Pemerintah akan Kembali Ditangkap)
Editor Harian Zaman Gazetesi, Abdulhamit Bilici mengatakan hal itu tidak sesuai dengan negara yang diperintah oleh demokrasi dan hukum untuk membahas upaya tersebut pada 2016. "Tuntutan dan upaya ilegal untuk membungkam media yang kritis tidak diperbolehkan di negara-negara di mana demokrasi dan hukum berfungsi. Kami menyesali komentar dan klaim tersebut," katanya.