Sabtu 05 Mar 2016 19:24 WIB

SAR Hentikan Sementara Pencarian Korban Rafelia II

Red: Ilham
Timsar melakukan pencarian korban Kapal KMP Refelia II yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jumat (4/3). (Antara/Budi Candra Setya)
Timsar melakukan pencarian korban Kapal KMP Refelia II yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jumat (4/3). (Antara/Budi Candra Setya)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Tim SAR gabungan menghentikan sementara pencarian satu korban hilang KMP Rafelia II yang belum ditemukan. Keputusan diambil karena arus laut cukup deras dan cuaca sudah gelap di perairan Selat Bali, Sabtu (5/3), sore.

"Pencarian korban dengan penyelaman dihentikan sementara karena arus laut sangat deras," kata Komandan TNI Pangkalan Angkatan Laut (DanLanal) Banyuwangi Letkol Laut Wahyu Indriawan. (Nakhoda Kapal Rafelia II Belum Ditemukan).

Menurutnya, penyelaman untuk mencari satu korban KMP Rafelia akan dilanjutkan pada Ahad (6/4) pagi sekitar pukul 09.00 WIB dengan memperhatikan arus laut, sehingga penyelam bisa melakukan manuver penyelaman.

"Saya akan pimpin kembali pencarian korban dengan penyelaman besok pagi yang melibatkan 20 penyelam dari Polair, penyelam Bangsring, Lanal Banyuwangi, dan penyelam tradisional binaan Lanal Banyuwangi," katanya.

Ia menjelaskan, tim penyelam berhasil memasuki seluruh ruangan bangkai Kapal Ravelia II yang tenggelam hingga menemukan empat jenazah korban dan sudah dievakuasi. "Satu jenazah korban laki-laki ditemukan di ruang mesin, satu jenazah ditemukan di sekitar dek kapal, kemudian jenazah ibu dan anaknya ditemukan di dalam kamar mandi kapal," katanya.

Menurutnya, bangkai kapal yang tenggelam tersebut sudah terbalik dengan anjungan dan dasar kapal berada di atas, serta lokasi tenggelamnya kapal tersebut berjarak sekitar 300 meter dari kabel tegangan tinggi Jawa-Bali. Namun pihaknya masih belum bisa memastikan apakah akan ada pengangkatan bangkai kapal atau tidak.

"Tugas kami hanya melakukan pencarian korban kapal tenggelam, sedangkan kewenangan untuk pengangkatan kapal diserahkan sepenuhnya kepada pihak ASDP dan KNKT," katanya menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement