REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Langit di atas Kota Palangka Raya, Rabu (9/3) pagi tertutup awan hitam sehingga matahati tak terlihat menjelang terjadinya gerhana matahari total. "Kita sama-sama berdoa saja semoga langit kita segera cerah dan pada saatnya nanti kita dapat menyaksikan GMT bersama-sama," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Afendie saat ditemui di area Sanaman Mantikei yang menjadi pusat digelarnya acara GMT di Palangka Raya.
Dari pantauan, terlihat warga semakin memadati arena stadion mini itu baik yang anak berusia sekolah dasar, remaja, dewasa dan orang tua yang membawa keluarganya.
Selain itu, warga yang belum memiliki kacamata GMT terlihat berebut saat pembagian hingga petugas terlihat kewalahan.
"Saya takut tak kebagian, makanya saya ikut berebut. Banyak yang ingin menyaksikan GMT ini dan banyak juga yang kesulitan memperoleh kacamata," kata Rahman, warga yang tinggal di Kelurahan Jekan Raya kota itu.
Selain warga sejumlah pejabat di Pemerintah Kota berjuluk 'Kota Cantik' Palangka Raya itu juga mulai berdatangan. Tim peneliti dari BMKG dan mahasiswa Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya juga terlihat telah menempati posisi penelitian dengan melakukan beberapa persiapan.