REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat, khususnya warga di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, terkait bahaya longsor selama musim penghujan. Kejadian longsor di Cianjur menjadi catatan jika bencana ini sesuai mitigasi pada 2014 hingga 2016, telah menjadi bencana yang paling mematikan terutama di Jabar dan Jateng.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ini korban penduduk meninggal dunia paling banyak selama 2014-2016 tersebut adalah disebabkan longsor. "Jawa Barat dan Jawa Tengah adalah daerah yang paling banyak kejadian dan korban jiwanya akibat longsor," katanya, Rabu (10/3).
Di Jabar, daerah rawan longsor berada di Kabupaten Bogor, Cianjur, Sukabumi, Bandung Barat, Bandung Selatan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Garut dan Purwakarta. Sebagian daerah itu memiliki topografi perbukitan dan pegunungan sehingga sangat rawan longsor.
Pun di Jateng seperti Kabupaten Banjarnegara, Karanganyar, Wonogiri, Purbalingga, Banyumas, Wonosobo, Temanggung, Semarang dan lainnya juga rawan longsor. Kondisi ini diperparah dengan bertambah pemukiman penduduk di daerah rawan longsor, sehingga setiap bencana korban jiwa dan kerugian harta benda tak bisa dielakkan.
Ia berharap, pemerintah daerah bisa tegas dalam aturan tata ruang dan mitigasi bencana, baik struktural dan nonstruktural perlu ditingkatkan. Jika perlu dilakukan audit tata ruang yang ada sehingga korban jiwa akibat longsor dapat diminimalisir.