REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Komplek Kavling DKI di Jalan Timbul IV G, yang menjadi lokasi prostitusi anak di bawah umur gerah dengan keberadaan warkop yang diketahui mengeksploitasi anak usia 15-16 tahun. Warga bahkan sempat menegur pemilik warkop prostitusi, Torik Sulistyo (50).
"Warga resah, karena yang datang ke sana anak-anak umur 15-an dengan pakaian seronok," kata warga RT 08 RW 06 Kompek Kavling DKI, Jaya di Jakarta, Jumat (11/3).
Dalam bangunan berkedok warkop berbahan triplek dan bercat merah itulah Torik mengeksploitasi wanita setara siswi SMP. Warung Kopi berukuran sekitar 3X6 meter itu memiliki satu kamar yang dijadikan lokasi prostitusi para pria hidung belang.
Jaya mengatakan, tahun-tahun awal warkop tersebut berdiri masih beroperasi normal. Dia menjual kopi, air mineral dan kebutuhan kecil rumah tanggal lainnya. Kecurigaan warga berawal dua tahun belakangan saat banyaknya anak baru gede (ABG) yang mendatangi warkop tersebut.
Siswi-siswi tersebut datang saat sudah berganti pakaian dan langsung dan berkumpul di dalam warkop. Jaya mengatakan, para ABG itu lantas dijemput menggunakan mobil pada malam hari oleh pria tidak dikenal.
Kecurigaan warga bertambah kuat semenjak dibangunnya posko paguyuban yang dijaga bergiliran oleh warga komplek kavling DKI. Posko yang dibangun enam bulan kebelakang itu mendapati ABG yang keluar masuk warkop tersebut. "Sekali nongkrong bisa lima hingga tujuh orang di dalam," kata Jaya.
Jaya mengatakan warkop tersebut sudah beroperasi selama empat tahun. Baru dua tahun belakangan warkop tersebut dipenuhi wanita-wanita ABG.
Baca juga, Ahok Tegaskan tak Ada yang Bisa Habisi Prostitusi.
Polisi telah menahan Torik. Tersangka akan dijerat Pasal 76i dan pasa 88 UU nomor 35 taun 2014 tentang perlinungan anak. Ancaman hukumannya 10 tahun penjara dan denda Rp 200 juta.