Ahad 13 Mar 2016 19:59 WIB

Penjara di Hobart Pasok Sayuran untuk Lembaga Amal

Red:
Tanaman sayuran di penjara Hobart.
Foto: abc news
Tanaman sayuran di penjara Hobart.

REPUBLIKA.CO.ID, HOBART -- Pada tahun 2013 lalu, narapidana di Penjara Risdon, dekat Hobart berinisiatif memulai kebun sayur kecil. Tiga tahun kemudian kebun sayur kecil mereka mampun menghasilkan 10 ribu kilogram sayur dan menjadi pemasok lembaga amal yang mendistribusikan makanan.

Tidak hanya sayuran yang tumbuh, tapi kemampuan para narapidana dan kesadaran diri mereka juga bertambah melalui program kebun sayur ini.

 

Pengawas di Penjara Ron Barwick, Shaun Wheeler mengatakan pengembangan kebun sayur ini sangat bagus.
 
"Awalnya ketika saya berbicara dengan staf di penjara mengenai gagasan membuka kebun sayur di penjara, saya menyangka program ini akan berkembang menjadi seperti ini,” katanya.
 
Kebun itu kini telah berkembang di empat lokasi, dan ditanami berbagai macam jenis sayuran dan buah-buahan, mulai dari kacang, cabe , zucchini hingga semangka.
 
Kebun itu dikelola oleh para narapidana, sebagian besar juga mempelajari hortikultira.
 
Satu orang narapidana bertanggung jawab atas tanaman terpenting mereka tahun ini yaitu, kentang.
 
"Kami memulai petak pertama dengan 85 kilogram kentang, karena sudah terlalu terlambat menanamnya di musim ini dan di petak ini kami menanam sekitar 4.8 ton kentang,” katanya.
 
Narapidana lainnya telah mengubah lahan kosong di dalam penjara itu menjadi kebun sayur yang subur.
 
"Awalnya lahan kosong itu sangat berdebu, kami kita kita tidak bisa menumbuhkan apapun di tanah itu, tapi ternyata dugaan kami terbukti salah, empat tahun kemudian kami berhasil memproduksi banyak sayuran dari kebun itu," kata narapidana tersebut.
 
Seluruh sayuran yang mereka tanam untuk Second Bite, lembaga amal yang mendistribusikan makanan untuk amal.
 
Pat Burton dari Second Bite mengatakan kebun sayur di Penjara akan terus menyediakan jumlah sayuarn yang berkualitas untuk yang membutuhkan.
 
"Sering kali hanya perlu waktu satu hari untuk mengambil sayuran dari kebun di penjara kita bagikan ke masyarakat sehingga masih sangat segar,” Burton.
 
Grant Herring dari Salvation Army mengatakan permintaan untuk bantuan seperti sayuran segar teras meningkat dan peluang untuk menyediakan makanan yang sehat sangat penting.
 
"Jumlah orang yang membutuhkan bantuan di lembaga kami meningkat 30 persen pada tahun ini yang sebelumnya mereka tidak pernah meminta makanan,”
katanya.
 
Program yang mampu memberikan sesuatu kepada masyarakat dari dalam penjara seperti ini sangat bagus.
 
Yang lain menambahkan : "Sebelum saya masuk penjara saya memiliki perilaku yang buru dan semua mengenai diri saya sendiri,”
 
"Beberapa orang datang ke penjara dan mereka berbicara mengenai kehidupan keluarga mereka dan bagaimana sulitnya hidup mereka selama bertahun-tahun,saya jadi menyadari kalau tidak semua hal harus mengenai saya, kita perlu memberikan sesuatu untuk masyarakat,”
 
Wheeler mengaku ini merupakan program yang sangat positif.
 
"Program ini memberi mereka perasaan berhasil memiliki keberhasilan  karena melakukan sesuatu, dan mampu menumbuhkan sesuatu dari awal yang pada akhirnya hasilnya bisa memberikan Sesuatu pada masyarakat yang bisa disantap di piring mereka,”
 
Para narapidana yang terlibat dalam program ini mengaku mereka berharap bisa menggunakan keahlian bercocok tanam mereka begitu keluar dari penjara nanti,”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement