Ahad 13 Mar 2016 23:52 WIB

Wagub NTB Jadi Duta Gerakan Ayo ke Masjid

Red: M Akbar
Umat Islam melaksanakan ibadah salat Khusuf atau salat gerhana di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (9/3).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Umat Islam melaksanakan ibadah salat Khusuf atau salat gerhana di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur Nusa Tengga Barat H Muhammad Amin dinobatkan sebagai Duta Gerakan ayo ke Masjid oleh Ketua Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Wilayah NTB TGH L Pattimura Farhan.

Penobatan Wakil Gubernur NTB sebagai Duta Gerakan ayo ke Masjid dilakukan, saat Deklarasi JPRMI di Mataram, Ahad (13/3). Penobatan tersebut ditandai dengan pengalungan sorban oleh Ketua JPRMI NTB, yang disaksikan Ketua JPRMI Pusat, Ayatullah dan Ketua JPRMI Regional V Wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur, Suhaedi.

Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin menyatakan Gerakan Ayo ke Masjid merupakan gerakan mulia yang harus digalakkan ke seluruh lapisan masyarakat. Hal ini untuk mendukung program pemerintah dan identitas masyarakat NTB, khususnya Pulau Lombok yang terkenal dengan Pulau Seribu Masjid.

"Peranan pemuda dan remaja masjid tidak boleh jauh dari nilai ke Islaman, kultur dan budaya yang kita miliki," katanya.

Untuk itu, Wagub meminta pengurus untuk menyusun program yang sejalan dengan program pemerintah saat ini. Sehingga, semua organisasi yang terbentuk di Wilayah NTB dapat bersinergi membangun daerah ke arah yang lebih baik.

"Saya harapkan agar kegiatan ini tidak hanya deklarasi, tapi saya kira tentu ada tindakan nyata dan realisasi dari apa yang telah direncanakan," ujar orang nomor dua di NTB tersebut.

Gerakan Ayo ke Masjid merupakan Gerakan Nasional yang dicetuskan Jaringan Pemuda Remaja Masjid sejak tahun 2006 lalu yang berorientasi pada ajakan untuk memakmurkan masjid, baik dalam konteks melaksanakan sholat maupun kegiatan-kegiatan lain yang menyangkut hajat masyarakat luas. Kegiatan tersebut melibatkan ketua dan wakil ketua remaja masjid di seluruh kabupaten/kota se-NTB.

Sementara itu, Ketua JPRMI NTB, Lalu Pattimura Farhan mengatakan kesiapan pengurus JPRMI untuk memberikan sumbangsih pembangunan keumatan dan kerakyatan bagi NTB.

"NTB, Bumi yang kita tempati, bumi yang kita hirup udaranya, kalau mau sejahtera, mau nyaman dan kaya raya serta diberkahi oleh Allah SWT, maka kita harus memulainya dari masjid," ajaknya.

Farhan juga mengatakan apresiasi mendalam kepada Pemerintah NTB yang telah mengeluarkan surat Edaran Gubernur NTB, Nomor:451/1548/Kesra.NTB yang mewajibkan seluruh PNS untuk melaksanakan sholat tepat waktu.

Sejalan dengan itu, Pattimura, Ketua JPRMI Regional V Wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur, Suhaedi menjelaskan terdapat tiga pilar yang hendak disukseskan melalui masjid, yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Selain itu, Suhaedi menyampaikan keberadaan JPRMI untuk mengikis beberapa permasalahan di kalangan pemuda dan remaja, seperti dekadensi moral.

"Jadi bisa lihat bagaimana moralitas pemuda dan remaja yang saat ini mungkin sudah sangat meresahkan. Untuk itu, permasalahan pemuda dan remaja tersebut dapat diselesaikan melalui pembinaan di masjid," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement