Selasa 15 Mar 2016 09:25 WIB

PGRI Komitmen Perjuangkan Guru Meski Sulistiyo Telah Pergi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Andi Nur Aminah
 Ribuan guru menghadiri puncak peringatan HUT PGRI ke-70 yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (13/12). (Republika/Raisan Al Farisi)
Ribuan guru menghadiri puncak peringatan HUT PGRI ke-70 yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (13/12). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PB PGRI Muhammad Asmin mengatakan, Kamis (10/3) lalu dia masih sempat rapat dengan almarhum Ketum PB PGRI Sulistiyo. "Kemudian beliau ke Semarang. Saya berangkat ke Makasar Jumat lalu, baru pulang langsung dapat kabar beliau sudah tak ada," katanya, Senin, (14/3).

Bagi Asmi, sosok Sulistiyo merupakan figur yang low profil. Baik cara bertuturnya mau pun berjalannya. "Meski beliau telah pergi, PGRI akan terus berkomitmen melanjutkan perjuangan beliau untuk memperjuangkan seluruh guru. Amanah ini akan kami jalankan terus," katanya.

Namun Asmin mengaku belum tahu kapan ada rapat PB PGRI lagi. Dia hanya mengatakan nanti akan dibicarakan. Terkait siapa pengganti beliau, dia pun mengaku belum tahu dan akan dibicarakan bersama. "Yang pasti tujuh ketua yang ada bersama-sama akan bertanggungjawab," ujarnya. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement