Selasa 15 Mar 2016 10:31 WIB

Angkutan Umum Mogok, Ahok: Mogok Saja Seumur Hidup

Rep: c33/ Red: Bilal Ramadhan
Ribuan sopir angkutan umum melakukan aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/3).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ribuan sopir angkutan umum melakukan aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak menaruh kekhawatiran dengan rencana sopir metromini yang hendak melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota DKI. Ia juga menantang para sopir metromini supaya selamanya mohok kerja.

Dikabarkan pagi ini, para sopir metro mini akan kembali menyampaikan tuntutan pada Gubernur yang akrab disapa Ahok itu. Namun Mantan Bupati Belitung timur itu seakan tak perduli dengan aksi unjuk rasa tersebut.

"Kalau dia mogok lebih bagus, mogok saja seumur hidup. Kita happy saja tuh kalau mereka mogok," katanya kepada wartawan di Balai Kota pada Selasa (15/3).

Ahok mengaku sudah kesal dengan para pengurus metro mini yang bersikukuh tak mau kooperatif dengannya merevitalisasi metro mini. Ia mengatakan telah terus menerus menawarkan para sopir metromini supaya bergabung menjadi sopir di PT Transportasi Jakarta. Bahkan agar rencana itu terealisasi, ia mengimingi para sopir itu dengan gaji sebesar dua kali UMP.

"Kalau enggak mau, maunya apa? Ngeyel saja," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengancam tak segan menangkap para sopir kalau unjuk rasa yang mereka lakukan berlangsung ricuh. Bahkan tak tanggung-tanggung, semua sopir akan ditangkap jika terjadi keributan.

"Kalau anarkistis, saya lapor polisi biar ditangkap. Saya sudah instruksi ke Satpol PP, lapor polisi dan semua tangkap," ujar Ahok.

Diketahui, sejak sekitar pukul 10.00 WIB tadi, rencananya akan ada aksi jalan kaki sopir metromini dari kantor mereka di Jalan Pemuda menuju Balai Kota DKI Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement