Rabu 16 Mar 2016 13:43 WIB

Tasikmalaya Kekurangan Persediaan Darah

Rep: Fuji E Permana/ Red: Winda Destiana Putri
Darah donor
Foto: CORBIS
Darah donor

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penggunaan kantong (labu) darah di Kota Tasikmalaya setiap bulannya sangat banyak. Namun, persediaan darah yang ada hanya sedikit. Hal ini terjadi karena minimnya minat masyarakat untuk melakukan donor darah.

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Kota Tasikmalaya, Dokter Januar Warya Dinata Bintang mengatakan, kebutuhan darah di RSUD setiap bulannya sangat banyak.

Pada Januari awal tahun ini penggunaan darah mencapai 900 kantong darah. Kemudian, pada Februari mengunakan sekitar 800 kantong darah.

"Kalau rata-rata dibulatkan dalam waktu satu bulan dibutuhkan seribu kantong darah dengan berbagai macam golongan," kata Dokter Januar kepada Republika, Rabu (16/3).

Pada Rabu (16/3) UTD RSUD Kota Tasikmalaya mencatat persediaan darah tersisa 77 kantong darah. Di antaranya terdapat, 21 kantong darah golongan A, 21 kantong darah golongan B, 33 kantong darah golongan O dan dua kantong darah golongan AB.

Jumlah tersebut sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan penggunaan darah di Kota Tasikmalaya setiap bulannya.

Dokter Januar mengatakan, biasanya stok darah didapat dari pendonor sukarela dan pendonor pengganti. Ia menjelaskan, yang dimaksud pendonor pengganti untuk menangguli pasien yang membutuhkan darah tapi sedang tidak ada stok darah di UTD.

Misalkan ada seorang pasien membutuhkan transfusi darah A, maka pasien mencari pendonor darah A dari keluarganya, kerabatnya dan temannya.

"Jadi kesadaran masyarakat Tasikmalaya untuk melakukan donor darah masih perlu ditingkatkan," ujar Dokter Januar.

UTD sendiri sebagai penyelenggara darah di wilayah Kota Tasikmalaya bekerjasama dengan yayasan untuk menambah persedian darah. Hal ini dilakukan untuk menambah stok darah agar bisa digunakan oleh orang-orang yang membutuhkan.

Di Kota Tasikmalaya, dikatakan Dokter Januar, persedian darah paling banyak digunakan oleh orang yang terkena anemia (kurang darah).

Mereka yang anemia biasanya karena pernah mengalami pendarahaan, baru selesai dioperasi, sehabis melahirkan dan banyak faktor lainnya yang menyebabkan anemia.

Dokter Januar menegaskan, satu kantong darah sangat berarti bagi orang yang sedang membutuhkannya. Sebab, satu kantong darah dapat menolong nyawa seseorang. Maka, dalam hal ini sangat perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement