REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Irjen Pol Tito Karnavian adalah sosok yang tepat untuk menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) karena memiliki pengalaman dalam memberantas terorisme.
"Pelantikan itu biasa, ya Pak Tito orang yang tepat karena pengalamannya sejak di Densus (Detasemen Khusus Antiteror 88)," kata Wapres Kalla, Rabu (16/3).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol M Tito Karnavian dan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Muda TNI Arie Soedewo di Istana Kepresidenan, Rabu (16/3).
Keduanya dilantik sebab pejabat sebelumnya telah memasuki masa pensiun. Tito menggantikan Saud Usman Nasution, sedangkan Arie menggantikan Desy A Mamahit.
Sebelumnya, Tito menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Tito adalah alumni terbaik Akademi Kepolisian 1997 dan menyandang gelar akademik doktor bidang Ilmu Kepolisian. Dia pernah menjadi Kapolda Papua dan Asisten Perencanaan Kapolri selain belasan tahun sebagai polisi khusus antiteror Polri.
Tito terlibat dalam sejumlah operasi pelacakan gembong terorisme seperti Doktor Azhari, yang terlibat dalam ledakan Bom Bali II. Sejak peristiwa ledakan Bom Bali I tahun 2002 hingga Bom Jalan Thamrin pada 14 Januari 2016 lalu, Tito tidak pernah absen dalam operasi pemberantasan pelaku teror tersebut.