REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, Pemerintah Federal Iran akan menyambut kembali para pencari suaka yang gagal mendapatkan status pengungsi di Australia, tetapi hanya jika mereka pulang secara sukarela.
Australia telah berusaha mencapai kesepakatan dengan Iran untuk memulangkan secara paksa para pencari suaka yang gagal untuk mendapatkan status pengungsi di Australia. Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, membahas isu itu dalam pertemuan dengan Zarif selama kunjungannya ke Canberra, Selasa (15/3).
"Kami tak memiliki keberatan atas warga Iran untuk kembali ke Iran secara sukarela dan kami sedang bekerja untuk memungkinkan mereka kembali secara sukarela. Kami tak bisa memaksa siapa pun untuk kembali ke Iran. Tapi kalau ada yang ingin kembali secara sukarela, kami selalu menerima warga negara kami dengan bangga," kata Zarif.
Tapi juru bicara Partai Buruh urusan luar negeri, Tanya Plibersek telah menyuarakan keprihatinan. Tannya mengatakan jaminan harus ditentukan sebelum kesepakatan apa pun dikonfirmasi.
"Saya pikir Australia harus memiliki beberapa jaminan yang sangat kuat bahwa orang-orang itu akan aman untuk kembali ke Iran. Kami tahu wartawan terus dicegah dari melakukan pekerjaan mereka, kami tahu orang-orang dieksekusi karena menjadi gay. Ini adalah negara yang memiliki catatan hak asasi manusia cukup buruk sehingga Anda akan memerlukan beberapa jaminan yang sangat kuat orang-orang itu akan aman saat kembali," ujarnya.