REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye tanpa mengindahkan etika kembali muncul di media sosial. Setelah kasus dugaan pembohongan publik karena diunggahnya foto palsu putera Ahmad Dhani AlGhazali yang mendukung bakal calon pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kasus serupa juga terjadi. Kali ini, foto Habib Munzir Al Musawa diedit dengan wajah Ahok.
Pengamat Politik dari Habibie Center, Bawono Kumoro mengungkapkan, cara-cara tersebut tidak dibenarkan dalam sebuah kampanye. Dia menilai kampanye seperti itu justru menjadi blunder bagi calon yang diusung."Ya itu bagian dari cara-cara tidak cerdas dalam political campaign," kata dia, Sabtu (19/3).
Bawono mengatakan memang sulit untuk meregulasi atau mencegah itu di era kebebasan informasi. Dia menjelaskan, kebebasan tersebut telah kian masif dalam penggunaan sosial media di zaman ini.
Sebelumnya, pemilik akun twitter @aliheyder mengakui jika foto Ahok berserban yang menggunakan badan almarhum Habib Munzir Al Musawa merupakan foto buatannya.
"Klarifikasi, gambar ahok bersorban yg dimuat oleh @Haidar_Bagir itu ana yg bikin, beliau cuma me-retweet, ana tanggung secara penuh," kata Ali Haider.
Beredarnya foto itu mendapat tanggapan keras dari linimasa. Meski demikian, Haidar Bagir yang meretweet foto itu sudah menghapus foto tersebut dan meminta maaf kepada netizen.