Senin 21 Mar 2016 18:11 WIB
Tokoh Perubahan Republika 2015

Ini Alasan Republika Memberi Penghargaan pada Bos Gojek

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Nadiem Makarim
Foto: ANTARA
Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima figur dianggap berprestasi menerima penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2015. Penghargaan diberikan dalam acara Malam Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2015 di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (21/3).

(Baca Juga: Tokoh Perubahan Republika Hadir dengan Semangat Pembaruan)

Wakil Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, kelima figur yang mendapat anugerah Tokoh Perubahan Republika 2015 adalah pendiri dan CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim, pendiri dan pimpinan Pesantren Nurul Haramain TGH Hasanain Juaini, Pendiri Yayasan Alam Sehat Asri Hotlin Ompusunggu, grup band Slank, dan Menkominfo Rudiantara.

“Anugerah Tokoh Perubahan ini diberikan Republika sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang telah berkarya dan memberi manfaat perbaikan bagi banyak manusia,” kata Irfan Junaidi di Jakarta.

Irfan menjelaskan, Nadiem dipilih karena sukses melakukan revolusi angkutan khas Indonesia, ojek. Pada 2014, Nadiem memulai layanan Gojek dengan memanfaatkan teknologi mobile. Kini, sudah lebih dari 13 juta orang yang mengunduh aplikasi Gojek. Tukang ojek yang menjadi mitra Gojek pun kini sudah melewati angka 210 ribu. 

“Layanan Gojek tak sekadar membuat mudah dan nyaman orang bepergian, tapi juga pengiriman barang, pesan antarmakanan, berbelanja, hingga layanan pijat dan salon,” ujar Irfan. Kini, Gojek telah beroperasi di Jabodetabek, Bali, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Makassar, Palembang, dan Balikpapan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement