REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah mencatat para pelaku aksi razia atau sweeping yang dilakukan sopir taksi, Selasa (22/4). Akibat aksi razia itu, kendaraan umum tak bisa beroperasi karena dipaksa menurunkan penumpang.
Pria yang akrab disapa Ahok menekankan, sudah mempunyai rekaman pelaku dalam kamera pengawas atau CCTV sehingga ia merasa pelaku akan mudah ditemukan.
"Kita sudah catat pelakunya siapa, ada CCTV semua kan. Gampang kita tinggal cari aja, perusahaan taksinya yang mana. Kamu anarkis aja, udah ketahuan merek taksinya kok, seragamnya jelas. Kelihatan di foto berita, CCTV gedung juga kelihatan," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (22/3).
Namun, ia belum bisa memastikan apakah ada unsur pidana atau tidak terhadap para pelaku yang terekam CCTV itu.
"Itu kita lihat aja, kalau ada unsur itu, kita pidanakan. Mau demo, silakan demo, tapi ada aturannya," ujarnya.
Ahok meminta supaya unjuk rasa tidak menyebar ke wilayah lain. Tujuannya supaya tidak meresahkan masyarakat.
"Kalau gitu orang demo pasti anarkis, tapi kan kita bisa tutup langsung, yang penting dia jangan melebar," ucapnya.