REPUBLIKA.CO.ID, LARNACA -- Sekitar 60 orang termasuk tujuh kru pesawat EgyptAir yang dibajak dalam penerbangan dari Alexandria ke Kairo, dibebaskan pelaku pembajakan. Sementara lima warga asing dan beberapa kru lainnya masih ditawan.
"Perundingan dengan pembajak telah menghasilkan pembebasan semua penumpang pesawat kecuali beberapa kru dan lima orang asing," ujar EgyptAir dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengatakan pilot pesawat Omar al-Gammal telah memberitahu pihak berwenang ia terancam oleh penumpang yang mengenakan sabuk berbahan peledak. Pelaku menurut pilot memaksa mendaratkan pesawat di Larnaca, Siprus, pada Selasa (29/3).
(Baca: Pilot EgyptAir Diancam Diikat Peledak)
Pejabat Kementerian Luar Negeri Siprus mengatakan ia tak bisa mengonfirmasi pelaku mengenakan bahan peledak. Kementerian Penerbangan Mesir mengatakan pesawat merupakan jenis Airbus 320.
Media pemerintah Mesir mengidentifikasi pelaku sebagai Ibrahim Samaha, yang merupakan warga negara Mesir. Tapi mereka tak memberikan rincian lebih lanjut mengenai dirinya.
Tiga sumber keamanan di Bandara Alexandria mengatakan penumpang di pesawat termasuk delapan warga Inggris dan 10 Amerika. Industri pariwisata di Mesir telah terguncang setelah kecelakaan pesawat penumpang di Sinai pada akhir Oktober.