REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon terdepan partai Republik, Donald Trump, meninggalkan janjinya untuk mendukung calon presiden dari partai selain dirinya. Itu artinya, terjadi peningkatan gesekan dengan saingannya, Ted Cruz.
"Tidak, aku tidak lagi (memegang janji itu)," kata Trump kepada CNN ketika ditanya apakah masih memegang janji yang dibuatnya tahun lalu. Saat itu, Trump berjanji mendukung siapa pun calon partai Republik untuk pemilu 8 November.
Penandatangan Trump pada janjinya September lalu itu merupakan bagian penting untuk membantunya mendapat kredibilitas dalam Komite Nasional Partai Republik. Janji itu juga ditandatangani oleh semua saingannya sebagai nominasi presiden.
Trump dan Cruz pekan lalu terlibat dalam pertikaian yang melibatkan istri mereka. Cruz SuperPAC menerbitkan foto provokatif mantan istri Trump, model Melania. Sementara Trump membalasnya dengan mengunggah sebuah foto istri Cruz, Heidi yang tidak menarik di Twitter.
"Biarkan saya memberitahu Anda solusi saya untuk itu. Donald tidak akan menjadi nominasi GOP. Kami akan mengalahkan dia," kata Cruz sesaat sebelum CNN bertanya pada Trump.
GOP merupakan akronim untuk Grand Old Party, sebutan untuk Partai Republik. Sementara Trump mengaku bisa melakukannya tanpa dukungan Cruz. "Saya hanya memberitahu Anda saya tidak ingin dukungannya, saya tidak perlu dukungannya. Saya tidak ingin dia menjadi tidak nyaman," kata Trump.
Trump mengakui beberapa dari mereka yang telah keluar dari kompetisi mungkin memiliki perasaan sakit hati kepadanya. Diantaranya mantan Gubernur Florida Jeb Bush, Gubernur Wisconsin Scott Walker, dan Senator AS dari Kentucky Rand Paul.
Selasa, kemarin, Walker menyatakan dukungannya pada Cruz dengan suara utama Wisconsin pada 5 April. "Saya mengantarnya keluar dari kompetisi," kata Trump kepada Walker yang meninggalkan tawaran presiden musim gugur lalu.
Ia mengatakan, Jeb Bush dan Rand Paul juga tersingkir dari kompetisi karena dirinya. "Saya mengerti mengapa mereka tidak menyukai saya," lanjut dia.
Calon presiden ketiga dari Partai Republik, Gubernur Ohio John Ksich juga tentatif menghormati janji di atas. Di balai kota, ia mengaku terganggu oleh beberapa hal selama kampanye. "Saya ingin melihat bagaimana ini selesai," katanya.