REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta, Afrizal Sinaro merasa kehilangan atas wafatnya Ayahanda dari Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Prof Dr Nasaruddin Umar, yakni Haji Andi Muhammad Umar. Almarhum berpulang ke rahmatullah pada Kamis (31/3), pukul 06.40 Wita, di Rumah Sakit Grestelina, Kota Makassar.
“Kita sangat kehilangan tokoh umat atas wafatnya beliau. Selama ini, beliau menjadi teladan masyarakat dan rujukan,” ujar Afrizal, di Jakarta, Kamis (31/3).
Menurutnya, almarhum Haji Andi Muhammad Umar sangat disegani masyarakat Bone karena ketokohan dan keilmuan yang dimilikinya. “Kami sebagai keluarga besar Ikapi DKI dan keluarga besar Islamic Book Fair, menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum. Kami berdoa, semoga Allah memberikan tempat yang mulia disisi Allah SWT untuk almarhum,” ujarnya.
Afrizal menambahkan, ia mengenal almarhum melalui putranya, Dr Nasaruddin Umar. “Sempat beberapa kali berjumpa, dan beliau orang yang sangat tawadhu,” ujar Afrizal.
Almarhum rencananya akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Keluarga di Ponpes Modern Al-Ikhlas, Desa Ujung, Bone, pada Jumat (1/4). Kompleks Ponpes Al-Ikhlas berjarak sekitar 45 kilometer di sebelah utara Kota Watampone, ibu kota Kabupaten Bone.
Andi Muhammad Umar dan istrinya (almarhumah) Andi Bunga Tungke adalah tokoh penting dan inspirator berdirinya Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung. Keduanya merupakan warga asli Desa Ujung yang ingin melihat masyarakat Ujung bisa maju dan berkembang melalui pendidikan.
Kepedulian mereka terhadap pendidikan pertama diterapkan kepada keluarganya, terutama bagi anak-anaknya. Mereka memiliki lima orang putra dan satu orang putri. Putra sulungnya adalah Prof Dr H Nasaruddin Umar MA yang kini menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta.
(Baca Juga: Innalillahi, Ayahanda Imam Besar Masjid Istiqlal Wafat)