REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Sebanyak 47 polisi divonis penjara seumur hidup karena membunuh peziarah Sikh pada 1991 di India, Senin (4/4). Pengadilan khusus India mengatakan mereka membunuh demi mendapat penghargaan.
Sebanyak 10 polisi lainnya juga ikut didakwa namun mereka sudah meninggal. Seperti dikutip BBC, polisi-polisi ini dinyatakan bersalah telah melakukan pembunuhan di luar hukum yang sudah direncanakan.
Kasus tingkat tinggi ini baru selesai setelah 25 tahun mengalami pasang surut. Menurut Indian Express, pengadilan mengatakan, polisi memegang peran penting di belakang pembunuhan.
Saudara korban yang tewas melakukan protes di luar ruangan pengadilan menolak putusan. Mereka mengatakan hukuman itu terlalu lunak. "Kami tidak puas. Seharusnya mereka dihukum mati, kami akan mengajukan banding," kata Balvinder Jeet Kaur, istri salah satu korban Baljeet Singh.
Kasus ini terjadi ketika sekelompok keluarga Sikh, termasuk anak-anak pergi dengan bus ke negara bagian Uttar Pradesh untuk mengunjungi situs suci. Di jalan Pilibhit polisi menghentikan mereka dan memerintahkan sejumlah pria keluar.
Baca juga, 16 Tentara Azerbaijan Terbunuh dalam Pertempuran dengan Pasukan Armenia.
Selanjutnya, lebih banyak polisi datang dan membagi para pria Sikh jadi beberapa kelompok. Mereka kemudian dibawa ke hutan dan ditembak mati. Setelah itu, polisi berbohong terkait apa yang terjadi.
Mereka mengklaim para pria itu adalah militan dan bersenjata. Biro penyelidikan mengatakan motif polisi membunuh adalah demi mendapat penghargaan dan pengakuan karena telah membunuh teroris.