Kamis 07 Apr 2016 09:24 WIB

Perlindungan Badak Sumatra Digenjot Pascakematian Najaq

Rep: sonia fitri/ Red: Taufik Rachman
Badak Sumatera
Badak Sumatera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan sejumlah pegiat lingkungan hidup berupaya mengintensifkan perlindungan Badak Sumatera di Kalimantan, khususnya yang ada di Kutai Barat. Hal tersebut dilakukan pascakematian Badak langka jenis serupa yang diberi nama Najaq pada Selasa (5/4).

"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membentuk dua tim Rhino Protection Unit (RPU), idealnya diperlukan sedikitnya 10 RPU di areal ini karena luasannya," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK Novrizal sebagaimana rilis pada Rabu (6/4).

Setiap RPU, lanjut dia, terdiri dari empat hingga tujuh orang dan melibatkan masyarakat, LSM, pemerintah daerah dan polisi hutan. Berdasarkan penelitian, ke-15 ekor badak Sumatera di Kutai Barat terbagi ke dalam dua kantong. Yakni 12 ekor badak Sumatera berada di areal kantong I yang berada di bagian utara Kutai Barat.

Sementara tiga dikurangi 1 badak yang telah mati berada di kantong tiga yang berada dibagian selatan Kutai Barat. "Kondisi habitat Badak Sumatera di Kutai Barat sudah sangat terjepit antara areal tambang dan hutan Industri," ujarnya.