Kamis 07 Apr 2016 20:35 WIB

Pecat Fahri, PKS Janji Tetap Kritis ke Pemerintah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah (kiri) bergegas meninggalkan ruangan usai memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah (kiri) bergegas meninggalkan ruangan usai memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid menegaskan diserahkannya jabatan wakil ketua DPR kepada Ledia Hanifa menggantikan Fahri Hamzah, tidak lantas membuat sikap kritik partai tarbiyah dan pimpinan DPR kepada pemerintah berkurang.

Sikap tetap mengkritik terhadap eksekutif atas kebijakan yang tidak tepat tetap terjaga. "Hakekatnya Ibu Ledia juga orang yang sama sangat kritis juga," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (7/4).

Namun, kata mantan ketua MPR ini, yang membedakan Ledia dengan Fahri adalah bahasa yang tidak meledak-ledak. Ia pun berharap Ledia bisa menjaga sikap kritisnya dan kritiknya terhadap pemerintah dibungkus dengan bahasa yang lebih santun dan sopan.

Penunjukkan PKS terhadap Ledia tetap ingin menjaga kritik ke pemerintah serta sikap berani menyampaikan kebenaran dengan lebih santun. Hidayat pun yakin, Ledia bisa memainkan peran lebih baik di pimpinan DPR sekaligus membela kepentingan rakyat dan menjaga kebenaran dan marwah hukum DPR.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement