REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, jika ada stafnya yang berusaha memengaruhinya, ia tak segan-segan mengusirnya dari gedung Balai Kota. Hal itu pun berlaku bagi Sunny Tanuwidjaya.
Ahok mengakui, ia adalah seorang yang keras kepala. Sehingga, ia merasa aneh dengan tuduhan bahwa ada staf yang mampu memengaruhinya dalam mengambil keputusan.
"Dia (Sunny--Red) sudah tahu saya orangnya keras kepala. Makanya saya enggak ngerti tuduhan Sanusi sama Sunny," katanya, Jumat (8/4).
Ahok menyebut sudah mengenal Sunny sejak 2010. Perkenalan itu lantaran Sunny ingin menyelesaikan disertasi tentang gaya kepemimpinan Ahok. Ahok merasa Sunny seharusnya sudah tahu jika dirinya adalah pribadi yang keras kepala.
"Kamu sudah tahu saya orangnya keras kepala, bisa enggak kamu pengaruhin saya? Logikanya gitu aja. Kalau kamu mau pengaruhi saya, maka akan saya musuhi kamu. Aku usir kamu. Sekarang siapa pun staf bebas masuk (gedung Balai Kota). Siapa aja bebas. Mau staf khusus, bikin kartu, bebas. Begitu ngeyel sama aku, saya usir kamu," tegasnya.