REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Harga cabai merah besar, cabai rawit, dan cabai merah keriting di Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat mengalami kenaikan di saat cuaca dan iklim yang masih tidak menentu.
"Sejak enam hari yang lalu pasokan cabai yang didatangkan dari Garut, Dieng, Ungaran, Surakarta, Jawa Tengah dan Sukabumi serta Bandung, Jawa Barat berkurang, sehingga harga naik," kata pedagang, Ahmad, di Pasar Anyar, Kota Bogor, Jumat (8/4).
Ia menjelaskan Kenaikan harga ini tidak hanya dipengaruhi oleh adanya perubahan iklim, tapi juga daya beli konsumen meningkat karena pasokan yang tidak seimbang.
Harga cabai merah besar naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram, begitu juga cabai rawit yang naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram.
Ahmad mengatakan lebih lanjut, lain halnya dengan cabai merah keriting yang kenaikan relaif tipis hanya dari harga Rp 33,000 menjadi Rp 36.500 per kilogram.
Menurut dia lagi, kenaikan harga cabai ini tidak dapat diprediksi, karena setiap mendapat kiriman cabai dari distributor selalu mengalami perubahan harga.
Sedangkan untuk harga beberapa bahan kebutuhan lainnya terlihat relatif stabil, antara lain tepung terigu masih bertahan di harga Rp 9.000 per kiligram, kemudian kentang Rp 13.000 per kilogram, dan jagung Rp 12.500 per kilogram.
Seorang pedagang cabai dan sayuran di Pasar Anyar lainnya, Suherman menambahkan, kenaikan ini belum seberapa besarnya jika dibanding beberapa bulan yang lalu.
"Peningkatan harga hanya dirasa pada cabai, jadi bukan masalah karena naiknya harga diikuti dengan bertambahnya keuntungan walaupun harus tambah modal," katanya.
Suherman menjelaskan lagi, harga cabai di tingkat pedagang ini bervariasi dikarenakan harga dari beberapa distributor juga berbeda pula. "Antara lain cabai merah yang biasanya dijual dengan harga Rp 32.000 menjadi Rp 37.000 per kilogram, dan cabai merah keriting dari Rp 41.000 menjadi Rp 46.000 per kilogram," katanya.
"Kalau buat saya, itu bukan hanya karena faktor cuaca, tetapi juga dilihat dari ketahanan cabai itu sendiri serta minat beli konsumen yang menjadi kunci pokoknya," kata Suherman lagi.
Sementara itu salah seorang pembeli, Ny. Wati saat dihubungi secara terpisah di Pasar Anyar mengatakan, baginya kenaikan harga cabai itu sudah menjadi hal biasa baginya, karena banyak yang mengkonsumsinya, dan karena sudah mejadi kebutuhan maka berapapun harganya tetap dibelinya.