Senin 11 Apr 2016 17:59 WIB

JK Harap Penyanderaan 10 WNI Cepat Selesai

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Keluarga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, Femy Wowor (kedua kanan) dan Djariana Pakade (ketiga kanan), istri dan ibu kandung dari Julian Philip mengikuti ibadah keselamatan di kediaman mereka di Desa Sasaran, Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (6/4).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Keluarga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, Femy Wowor (kedua kanan) dan Djariana Pakade (ketiga kanan), istri dan ibu kandung dari Julian Philip mengikuti ibadah keselamatan di kediaman mereka di Desa Sasaran, Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap ke-10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf dapat segera bebas. Sebab, hingga saat ini masih belum terdapat kepastian kapan pembebasan sandera WNI dilakukan.

JK menyampaikan, pemerintah pun masih berupaya melakukan pembebasan dengan berkomunikasi dengan Pemerintah Filipina. "Ya saya, masih begitu. Masih bicara dengan pemerintah Filipina. Masih, mudah-mudahan bisa cepat selesailah," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (11/4).

JK menegaskan, selama ini baik pemerintah maupun perusahaan pemilik kapal masih berupaya keras untuk menjaga keselamatan para korban penyanderaan. Ia juga kembali menegaskan, pemerintah tidak akan campur tangan ataupun tak memfasilitasi jika perusahaan tersebut akan membayar uang tebusan.

Seperti diketahui, tenggat waktu pembebasan para sandera WNI oleh kelompok Abu Sayyaf telah berakhir pada 8 April kemarin. Namun, hingga kini masih belum diketahui nasib dari ke-10 WNI yang disandera tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement