REPUBLIKA.CO.ID, ADEN, KABUL -- Taliban resmi mengumumkan dimulainya operasi serangan musim panas di Afganistan, Selasa (12/4). Taliban akan meluncurkan serangan-serangan skala besar melawan pemerintah.
Operasi ini disebut Operasi Omari, yang diambil dari nama pendiri Taliban, Mullah Muhammad Omar. Pengumuman resmi ini muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengunjungi Kabul untuk menegaskan dukungan AS pada pemerintah persatuan yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani.
"Jihad melawan tentara yang agresif dan tukang merebut itu adalah kewajiban suci, juga cara kami untuk mendirikan kembali sistem Islam, mendapatkan kemerdekaan kami," kata Taliban dalam pernyataan.
Kelompok pemberontak ini bersumpah akan melakukan serangan-serangan bunuh diri, taktis hingga operasi pembunuhan komandan musuh di pusat kota. Sejalan dengan pernyataan sebelumnya, Taliban juga mengatakan akan mendirikan pemerintahan di area kekuasaan.
Taliban berjanji untuk menghindari korban warga sipil dan kerusakan infrastruktur. Kendati masih banyak diragukan banyak pihak.
Pertempuran hebat yang terus berlanjut selama berbulan-bulan di Afganistan telah merebut ribuan nyawa. Mulai dari Kunduz, kota utara yang dijatuh ke tangan Taliban tahun lalu hingga Provinsi Helman yang berbatasan dengan Pakistan di selatan. Pada tahun lalu, korban sipil mencapai 11 ribu orang.
Baca juga, Calon Polisi Afghanistan Jadi Sasaran Bom.