REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Lima Badan Usaha Milik Negara bersinerji dalam menyukseskan pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang meliputi Kabupaten Batubara dan Kabupaten Deliserdang, Sumut.
Sinerji itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) usai "forum group discussion" di Medan, Rabu.
Lima BUMN yang terlibat dalam penandatangan MoU itu adalah PT. Kawasan Industri Medan (KIM), PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) 3, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1, dan PT. Pertamina.
Penandatangan MoU itu disaksikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan dan Industri Strategis Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Surya Wiawan, Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono, dan Komisaris Inalum Chairuman Harahap.
Vice President Strategic Planning and Bisnis Development Pertamina Wahyudi Satoto mengatakan, pihaknya siap menyalurkan sumber energi untuk pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung.
Program yang sedang dilakukan membangun pipa dari Arun ke Belawan untuk menyalurkan gas LNG sepanjang 340 km. Setelah itu dibangun pipa gas ke KIM sepanjang 18,5 km dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke pada Maret 2016 yang masih dalam proses "komisioning" atau uji coba peralatan baru yang dalam tahap pengawasan.
"Ke Kuala Tanjung juga akan dibangun sepanjang 21 km, termasuk ke (Bandara) Kualanamu," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya akan meminta masukan riil dari pengelola Kawasan Industri Kuala Tanjung mengenai kebutuhan agar dapat memiliki gambaran mengenai langkah yang dibutuhkan.