Kamis 14 Apr 2016 02:31 WIB

Lima BUMN Sinerji Bangun Kawasan Kuala Tanjung

Pelabuhan Kuala Tanjung
Foto: bumn.go.id
Pelabuhan Kuala Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Lima Badan Usaha Milik Negara bersinerji dalam menyukseskan pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang meliputi Kabupaten Batubara dan Kabupaten Deliserdang, Sumut.

Sinerji itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) usai "forum group discussion" di Medan, Rabu.

Lima BUMN yang terlibat dalam penandatangan MoU itu adalah PT. Kawasan Industri Medan (KIM), PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) 3, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1, dan PT. Pertamina.

Penandatangan MoU itu disaksikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan dan Industri Strategis Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Surya Wiawan, Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono, dan Komisaris Inalum Chairuman Harahap.

Vice President Strategic Planning and Bisnis Development Pertamina Wahyudi Satoto mengatakan, pihaknya siap menyalurkan sumber energi untuk pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung.

Program yang sedang dilakukan membangun pipa dari Arun ke Belawan untuk menyalurkan gas LNG sepanjang 340 km. Setelah itu dibangun pipa gas ke KIM sepanjang 18,5 km dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke pada Maret 2016 yang masih dalam proses "komisioning" atau uji coba peralatan baru yang dalam tahap pengawasan.

"Ke Kuala Tanjung juga akan dibangun sepanjang 21 km, termasuk ke (Bandara) Kualanamu," tuturnya.

Untuk itu, pihaknya akan meminta masukan riil dari pengelola Kawasan Industri Kuala Tanjung mengenai kebutuhan agar dapat memiliki gambaran mengenai langkah yang dibutuhkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement