Kamis 14 Apr 2016 15:53 WIB

Cara Desa Gogik Jadi Desa Mandiri

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih
 Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar kunjungi embrio Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gogik, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

 

Dalam kesempatan ini Marwan mengaku terkesan dengan usaha pemerintah desa setempat, yang dinilai mampu mengembangkan potensinya untuk mendorong kemandirian desa.

 

“Yang seperti ini patut didorong dalam rangka memajukan kesejahteraan masyarakat perdesaan,” ungkapnya usai menerima penjelasan dari Kepala Desa Gogik, Miyanto, di Balai Desa Gogik, Kamis (14/4).

 

Marwan mengatakan, Desa Gogik telah mewakili desa di tanah air yang mampu mengelola potensi yang ada melalui pembentukan sebuah badan usaha yang mengelola pemanfaatan sumber air, lembaga keuangan desa (LKD) serta pengelolaan pariwisata.

Menteri Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi ini menjanjikan siap membantu pemenuhan berbagai sarana dan prasarana penunjang yang belum ada. “Silakan diusulkan, nanti kita bantu,” tegasnya.

 

Masih di Desa Gogik, Marwan yang didampingi Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha ini juga menyempatkan masuk LKD Samara, atau unit simpan pinjam yang selama ini dikelola oleh pemerintah desa setempat. Tak lupa ia juga melihat laporan keuangan unit simpan pinjam ini.

 

Ia juga mendapatkan penjelasan dari penanggungjawab LKD Samara, Syaifuddin perihal  lembaga keuangan yang melayani akses permodalan usaha warga setempat ini telah mampu membukukan laba bersih Rp 4 juta per bulan.

 

Menurutnya, peran LKD ini cukup penting. Lembaga keuangan ini harus mempermudah masyarakat kalau mau nyari pinjaman modal usaha. Jangan sampai tengkulak, pengijon dan rentenir yang bermain. “Kembangkan terus BUMDes ini,” kata Marwan.

 

Sementara itu, Kepala Desa Gogik, Miyanto mengatakan, dalam mewujudkan BUMDes desanya telah memiliki beberapa embrio berupa unit kegiatan usaha yang selama ini dikelola oleh pemerintahan desa.

 

Seperti pengelolaan mata air untuk pemenuhan air bersih, LKD yang mampu menjadi pilar perekonomian masyarakat desa serta pengelolaan pariwisata air terjun Semirang, yang sebelumnya dikelola oleh pihak Perum Perutani.

 

Khusus untuk pengelolaan kepariwisataan ini, jelasnya, kini telah diserahkan sepenuhnya kepada pihak desa kepada lembaga masyarakat desa sekitar hutan (LMDH), melalui nota kesepahaman antara pihak desa bersama dengan Perum Perhutani selaku pemilik lokasi.

 

Dalam nota kesepahaman ini Pemerintah Desa Gogik mendapatkan keleluasaan pengelolaan obyek wisata alam ini, mulai dari pemasukan pengunjung hingga pemanfaatan lain dari air terjun Semirang.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement