REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mengecam pembunuhan jurnalis Suriah di Turki oleh militan ISIS, Kamis (14/4). Jurnalis Zahir al-Shurqat adalah seorang presenter untuk saluran TV online atau dalam jaringan, Aleppo Today.
"Kami siap membantu Turki untuk menegakan keadilan pada mereka yang bertanggung atas serangan pada media," kata Juru bicara John Kirby. "Kebebasan pers, termasuk memastikan jurnalis aman liputan krisis Suriah masih jadi isu kritis ketika reporter bekerja mengekspos kebenaran soal kekejaman Daesh,".
Shurqat tewas di sebuah jalan di kota perbatasan Gazientep pada Ahad. Jurnalis berusia 36 tahun itu tewas di rumah sakit dua hari kemudian. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan Shurqat adalah pekerja pemberani yang mengekspos kemunafikan ISIS.
Ia berasal dari kota yang dikuasai ISIS di al-Bab. Shurqat biasa pergi ke Suriah untuk melaporkan pertempuran melawan kelompok ekstrimis tersebut. Pada Ahad, ia ditembak di leher pada siang hari oleh seorang pria bermasker.
Pelaku kemudian melarikan diri. Shurqat dibawa ke rumah sakit dalam keadaan kritis hingga akhirnya meninggal pada Selasa. Kantor berita terkait ISIS, Amaq News melaporkan pada Senin, ISIS mengklaim serangan.
Mereka menyebutnya operasi pembunuhan. Amaq juga melaporkan militan ISIS telah membunuh tiga orang yang bekerja untuk kelompok Suriah anti ISIS.
Baca juga, ISIS Culik 300 Pekerja Pabrik.
Kelompok advokasi media, Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ) sebelumnya menyeru otoritas Turki untuk memastikan jurnalis bisa bekerja dengan aman di negara tersebut. "Otoritas Turki harus segera menunjukan bahwa membunuh jurnalis di jalanan Turki adalah tidak dapat diterima dan tidak akan dibiarkan tanpa hukuman," kata Nina Ognianova dari CPJ.