REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) SUlawesi Selatan (Sulsel) kini memiliki nakhoda baru yakni Andre Suryana Arief Bulu. Pelantikan Andre dilaksanakan di Baruga Sangianseri Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu (13/) lalu.
Bersama Andre, sejumlah Dewan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Sulsel periode 2016-2021 pun dilantik oleh Ketua Umum DPP HIPPI Yani Motik.
Andre yang akrab disapa dengan panggilan Karnak (singkatan dari Karaeng Nakku) sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Umum BPD HIPMI Sulsel. HIPMI berdiri pada 1972 sedangkan HIPPI berdiri pada 1973.
Yani Motik dalam sambutannya mengatakan bahwa potensi serta peluang bagi warga HIPPI masih sangat lebar dan terbuka. Salah satu contoh adalah industri susu dalam negeri. "Kemampuan kita sampai hari ini hanya mampu mensuplai 20 persen dari kebutuhan nasional. Sisanya kita hanya bisa berharap dari impor," kata Yani dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id. Peluang-peluang seperti inilah yang kiranya perlu segera ditangkap oleh seluruh kader HIPPI.
Sementara Andre dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulsel hari ini sudah mencapai angka Rp 7 triliun. Hal ini menandakan bahwa Sulsel adalah wilayah yang terus tumbuh seiring dengan perkembangan pembangunan nasional.
Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini dalam menjalankan HIPPI didampingi oleh beberapa nama yang sudah tidak asing lagi dalam dunia usaha di Sulsel. Dia akan didampingi Fachry Jauzy (Sekum), Pope Pahlevi ( Bendahara), Amir Bakriadi, Abdul Razak, Abdul Wahid, Herman Heizer, dan beberapa nama lainnya.
Sedangkan HM Aksa Mahmud, pendiri Grup Bosowa duduk sebagai ketua Dewan Kehormatan. Sedangkan Latunreng, mantan ketua HIPPI periode sebelumnya, kini duduk sebagai ketua Dewan Pertimbangan.