Sabtu 16 Apr 2016 09:19 WIB

Akademisi: Pulau Reklamasi Harus Dibongkar

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas proyek reklamasi di teluk Jakarta
Foto: Antara/Agus Suparto
Aktivitas proyek reklamasi di teluk Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghentian sementara proyek reklamasi teluk Jakarta menjadi momentum untuk evaluasi semua pulau yang sudah dan akan terbangun. Pengamat Lingkungan berharap pulau-pulau yang sudah ada dan berpotensi membuat sedimentasi 13 aliran muara sungai di utara Jakarta harus dibongkar.

Pengamat Lingkungan dan Tata Ruang Perkotaan, Aca Sugandhy mengatakan pemerintah harus mengkaji adanya sedimentasi akibat beberapa pulau yang sudah muncul di muara teluk Jakarta. Sedimentasi ini akan  membahayakan kelangsungan aliran 13 sungai yang bermuara di utara Jakarta.

"Kalau pulau reklamasi yang ada berpotensi memunculkan sedimentasi di muara sungai akan berbahaya, karena itu harus dibongkar pulau yang menutup aliran muara sungai ini," kata dia kepada Republika.co.id, Sabtu (16/4).

Sedimentasi, jelas dia, merupakan proses pendangkalan yang justru merusak aliran sungai. Bila proses pendangkalan ini terjadi begitu masif, maka akan merubah aliran sungai dan bisa jadi justru menggenang di wilayah yang bukan aliran sungai.

Selain itu, sedimentasi ini justru akan menimbulkan daratan baru. Sehingga menyatukan dua daratan yang terpisah, bahkan menghilangkan area muara sungai. "Pembongkaran puau ini harus menjadi pertimbangan cepat, pembangunan harus di titik beratkan pada keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial dan kondisi alam," kata dosen Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia ini.

Setelah proyek reklamasi ini dihentikan, beberapa pulau di sekitar area reklamasi ternyata tidak memiliki izin amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Tanpa izin amdal pulau-pulau reklamasi yang ada saat ini ternyata dianggap berpotensi merusak aliran 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement