REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten menetapkan ternak kerbau menjadi komoditas andalan ekonomi masyarakat dengan jumlah populasi mencapai 33.245 ekor.
"Kita mampu berswasembada daging kerbau karena bisa memasok ternak kerbau ke luar daerah," kata Kepala Dinas Perternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso di Lebak, Sabtu (16/4).
Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) guna meningkatkan jumlah populasi dari keturunan anaknya. Selain itu juga melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara rutin sebagai kunci keberhasilan Kabupaten Lebak swasembada daging kerbau.
Selama ini, populasi kerbau sudah menjadikan andalan ekonomi masyarakat pedesaan. Untuk itu, pihaknya meminta pembudidaya kerbau milik rakyat dapat menggunakan teknologi budidaya ternak yang baik.
"Kami optimistis populasi kerbau tahun ke tahun meningkat melalui IB dan penerapan teknologi," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah kini membuka pelayanan IB di 28 kecamatan dengan bekerja sama Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Kerja sama itu untuk mendorong peningkatan jumlah populasi kerbau sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, saat ini harga kerbau antara Rp12-15 juta per ekor. "Kami yakin harga kerbau itu cukup baik sehingga dapat mendongkrak pendapatan bagi ekonomi peternak," ujarnya.