Selasa 19 Apr 2016 08:56 WIB

Kereta Diaktifkan Kembali, Warga Diminta Pindah dari Rel

Petugas memeriksa kelurusan rel di ruas jalur kereta api. (Republika/Wihdan Hidayat)
Petugas memeriksa kelurusan rel di ruas jalur kereta api. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang, Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah mengimbau warga setempat yang bertempat tinggal dan beraktivitas di areal rel Kereta Api (KA) mulai mensterilkan atau pindah dari wilayah tersebut.

"Mengingat ada rencana provinsi mengaktifkan kembali KA, diharapkan warga yang tinggal tepat di jalur rel segera beralih secara perlahan," kata dia di Padang, Selasa (19/4).

Menurutnya saat ini banyak rel KA di Padang beralih fungsi jadi tempat tinggal warga dan kegiatan berdagang. Akibatnya beberapa jalur KA di kota menjadi terputus. Adanya tujuan mengaktifkan kembali, tambahnya, seharusnya didukung penuh warga.

"Seharusnya tanpa ada paksaan warga sudah mulai membuka bangunan yang dibangun tepat di atas rel. Kereta api merupakan transportasi maju dan tidak macet, pengadaannya kembali harus didukung," lanjutnya.

Kepala PT KAI Divre II Sumbar, Sulthon Hasanudin menambahkan areal di sekitar rel yang harus dibebaskan warga yakni selebar 11,75 meter. Untuk areal tersebut, tidak dibenarkan satu pun bangunan bahkan papan nama iklan karena merupakan jalur cepat kereta.

Sejauh ini, pihaknya menggunakan anggaran sebesar Rp 2,7 Triliun untuk pengaktifan kembali kereta api di Sumbar. Dari anggaran tersebut saat ini sedang dalam tahap pengerjaan. Salah satunya rute Padang ke Padang Panjang.

Salah satu warga, Anggi Pratama berharap rencana pengaktifan KA ini segera terealisasi sebab akan menguntungkan masyarakat. Meski demikian, pemerintah perlu menambah rambu dan stasiun yang representatif untuk kenyamanan penumpang.

 

Baca: AS Kirim 200 Tentara dan Apache ke Irak Perangi ISIS

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement