REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Pensiunan pemimpin Kuba Fidel Castro secara mengejutkan muncul dari pengasingan, Selasa (19/4) dan membicarakan kalimat perpisahan. Dalam kesempatan langka itu, Fidel merenungkan tentang kematian.
Ia juga memberikan dorongan kepada para pengikutnya dalam sebuah pidato pada penutupan kongres Partai Komunis di Havana. "Segera saya akan berusia 90 tahun. Segera saya akan menjadi seperti yang lain," katanya.
Teriakan "Fidel, Fidel" sekali lagi terdengar menyambut penampilan mantan pemimpin itu yang kini lemah. Ini merupakan penampilan publik paling luas dalam beberapa tahun. Suaranya masih terdengar lantang dan sedikit serak.
"Mungkin ini akan menjadi salah satu waktu terakhir saya berbicara di ruangan ini," kata lelaki berjenggot abu-abu tipis itu yang mengenakan kemeja kotak dan jaket olahraga biru.
Seperti penampilan panggung lainnya dalam beberapa tahun terakhir, Fidel tidak berdiri. Saudaranya dan semua delegasi bangkit untuk menghormatinya. Penampilan kali itu, Fidel tampak lebih sehat dari waktu-waktu sebelumnya akibat penyakit serius yang menyebabkan ia melepaskan kekuasaan 10 tahun lalu.
Kematian Fidel pernah diperkirakan dapat mengacaukan Kuba hingga memprovokasi CIA untuk membunuhnya. Namun perpindahan kepemimpinan kepada adiknya Raul Castro sebagian besar mengakhiri spekulasi tersebut.
Sekitar 55 tahun setelah Fidel menyatakan revolusi Kuba adalah sosialis dan mulai memasang sistem partai tungga serta ekonomi terpusat. Pemerintah Kuba kini sedang berjuang melawan krisis kredibilitas.
Baca juga, Fidel Castro Kembali Muncul di Depan Umum