REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Politikus serta mantan ketua DPR RI Akbar Tandjung mengimbau kepada partai politik untuk melakukan perbaikan. Menurutnya, partai politik saat ini sering digunakan sarana seseorang untuk medapatkan kekuasaan.
"Paradigma partai politik saat ini harus diubah, karena partai saat ini hanya digunakan untuk meraih kekuasaan, dan orang itu berupaya meraih kekuasaan dengan cara apa pun," kata Akbar saat dialog "Dari UI Untuk Bangsaku" di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (22/4).
Selain itu kelembagaan partai politik juga perlu diperkuat dari berbagai bentuk pendekatan seperi ideologi, serta pandangan politiknya.
Hal itu dirasanya perlu agar publik dapat membedakan satu partai dengan partai lain.
"Saat ini satu partai dengan partai yang lain tidak ada bedanya sama saja, untuk itu partai politik perlu identifikasi agar publik semakin tahu perjuangan partai tersebut," kata Mantan Sekretaris Negara pada era BJ Habibie itu.
Ia juga menilai fungsi partai politik memberikan pendidikan politik bagi partai sangat lemah. Partai hanya memberikan pendidikan politik jika masa pemilihan kepala daerah atau pemilihan umum saja untuk mendapatkan dukungan suara.
Ia juga menyarankan agar partai politik memberikan kesempatan bagi calon perseorangan untuk maju agar dapat menempati posisi-posisi politik di pemerintahan. "Partai politik jangan subjektif dalam proses pencalonan perseorangan, saya melihat tidak tampak sikap legowo dari partai politik untuk memunculkan calon perseorangan," kata Akbar.