REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat Agus Toyib menyatakan kapasitas ruangan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy, Kota Bandung, sudah melebihi kapasitas yang ditentukan.
"Lapas Banceuy itu ada 794 penghuni, kapasitasnya adalah 440, jadi sudah over kapasitas," kata Agus saat pengamanan pascakerusuhan narapidana Lapas Banceuy, Bandung, Sabtu (23/4).
Ia menuturkan kelebihan penghuni Lapas Banceuy itu menjadi kelemahan bagi petugas Lapas dalam melakukan pengawasan. "Ada kelemahannya juga dalam pegawasan keamanan," katanya.
Terkait narapidana akan dipindahkan ke Lapas lain, kata dia, sedang diproses, dan secepatnya akan diatur pemindahannya. Menurut dia, seluruh penghuni Lapas Banceuy masih bertahan di blok narapidana dengan keadaan sel dikunci. "Mereka masih menempati blok sini, dengan penjagaan," katanya.
Sementara itu, hingga Sabtu malam Lapas Banceuy tidak ada penerangan aliran listrik karena jaringan listrik rusak akibat kebakaran. Agus mengatakan situasi di dalam Lapas Banceuy termasuk blok warga binaan belum ada aliran listrik. "Secepatnya nanti jaringan listrik akan diperbaiki," katanya.
Selain memperbaiki jaringan listrik dan air, kata Agus, pihaknya sedang memperbaiki bangunan yang rusak dan terbakar oleh aksi kerusuhan narapidana tersebut. Ia menambahkan banyak tembok dinding yang rusak dan bolong sehingga harus segera diperbaiki untuk menjaga keamanan dalam Lapas Banceuy.
"Ini sebenarnya sudah bolong, kalau tidak dijaga ini bisa keluar, maka kita pasang police line di dalam juga ada personel polisi," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil Ingin Kerusuhan Lapas Banceuy Jadi Pelajaran Bagi Petugas