Sabtu 23 Apr 2016 22:45 WIB

Menkumham: Kok Bisa Rusuh di Lapas Banceuy?

Pemeriksaan Napi: Pemeriksaan napi paska kerusuhan narapidana yang berbuntut pada pembakaran bangunan terjadi di Lembaga Permasyarakatan (lapas) Kelas IIA Banceuy, Kota Bandung, Sabtu (23/4). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pemeriksaan Napi: Pemeriksaan napi paska kerusuhan narapidana yang berbuntut pada pembakaran bangunan terjadi di Lembaga Permasyarakatan (lapas) Kelas IIA Banceuy, Kota Bandung, Sabtu (23/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menyayangkan adanya insiden kerusuhan hingga aksi pembakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu pagi.

"Tadi pagi saya diberi tahu kok bisa rusuh di sini? Apa penyebabnya, saya mau dengar," kata Yasonna saat meninjau langsung situasi Lapas Banceuy di Bandung, Sabtu (23/4).

Menteri meninjau langsung situasi Lapas Banceuy bersama Kepala Polda Jabar Irjen Pol Jodie Rooseto dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi Pasojo serta sejumlah pejabat Kemenkumham.

Menteri memeriksa langsung bangunan tembok bagian depan yang terbakar kemudian meninjau kondisi narapidana di dalam ruangan sel.

Yasonna juga melakukan dialog dengan sejumlah narapidana untuk mengetahui pemicu insiden kerusuhan dan kebakaran tersebut. Menteri berharap persoalan yang terjadi di Lapas Banceuy itu dapat diusut tuntas oleh kepolisian.

Sementara itu, warga binaan yang berada dalam sel menjelaskan keluhannya kepada menteri. Warga binaan Lapas Banceuy, Richard mengatakan kerusuhan itu dipicu karena kesalnya narapidana terhadap kebijakan Lapas Banceuy yang kurang adil.

"Di sini semua banyak kekecewaan yang menumpuk, salah satunya PP 99 dan PP 28, jadi, hak-hak remisi yang seharusnya keluar, namun tidak," katanya.

Situasi Lapas Banceuy terpantau aman terkendali dengan penjagaan ketat luar dan dalam oleh kepolisian dan TNI. Material bangunan yang ludes terbakar sedang dibersihkan oleh petugas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement